Nasib telah membuat Italia dan Inggris terus saling berhadapan di turnamen besar selama bertahun-tahun. Usai final EURO 2020 di Wembley, Italia terus membuat Inggris dibenci di Nations League.
Khususnya, Inggris memiliki 2 peluang untuk “membayar” di Liga Bangsa-Bangsa, tetapi keduanya tidak berhasil. Mereka bahkan tidak bisa mencetak gol dalam 2 pertandingan ini (seri 1, kalah 1). Ada yang berpendapat bahwa Nations League hanyalah turnamen persahabatan yang membuat The Three Lions tidak begitu tertarik.
Namun, semuanya benar-benar berbeda sekarang. Inggris baru saja mengalami Piala Dunia yang mengecewakan ketika mereka tersingkir di perempat final. Meski pelatih Gareth Southgate masih dipercaya oleh FA, fans sudah mulai kehilangan kesabaran terhadapnya. Kekalahan lain melawan Italia bisa mengguncang kursi Southgate.
Apalagi ini adalah pertandingan kualifikasi EURO 2024. Untuk menghindari malam panjang impian, Inggris harus menang atau minimal 1 poin di lapangan Italia. Di Grup C, lawan yang tersisa tak bisa dianggap remeh. Ukraina memiliki barisan bintang yang berkualitas dan berjanji untuk menjadi yang paling tidak dikenal di grup. Sementara itu, Makedonia Utara pernah membuat Italia dibenci di kualifikasi Piala Dunia 2022 dan mereka juga membuat kesan yang kuat di EURO 2020. Akan menjadi kesalahan besar bagi Inggris dan Italia jika berpikir akan membagi 2 posisi. dan tiket ke EURO 2024.
Karena itu, tidak hanya Inggris tapi juga Italia akan bertekad memenangkan pertandingan ini. Tekad Italia semakin besar, karena baru saja dihantam kekecewaan saat kehilangan tiket ke Piala Dunia 2022. Bahkan sebagai juara bertahan EURO, Azzurri tak lagi memiliki kekuatan dan stabilitas seperti harapan sebelumnya.
Pelatih Roberto Mancini menghadapi perombakan lain, meremajakan skuad yang sulit. Secara teoritis, kekuatan Italia saat ini tidak cukup kuat untuk menghadapi Inggris. Namun, mereka masih bisa mer
Berlawanan dengan Italia, Inggris tidak kekurangan bakat. Pada titik ini, kerangka yang membantu mereka mencapai semifinal Piala Dunia 2018 telah berubah lebih dari setengahnya, tetapi nama barunya bahkan lebih baik daripada yang lama.
Secara khusus, serangan Inggris lebih kuat dari sebelumnya dengan bintang-bintang “dalam kondisi bugar” seperti Rashford, Saka, Foden, Grealish, Kane… Bahkan jika Rashford harus mundur karena cedera, Southgate masih memiliki cukup opsi. Padahal, dia tidak memanggil Sterling atau nama lain untuk menggantikan Rashford.
Jika nama-nama ini bermain dengan baik, Inggris bisa melunasi utang yang sudah lama dipinjam dengan Italia.