Liverpool dan Man City menciptakan pertandingan yang tegang dan dramatis di pekan ke-28 Premier League. Namun, keduanya tidak dapat meraih kemenangan untuk mengambil keunggulan dalam perburuan gelar. Dengan hasil imbang 1-1, mereka saling menjegal, membiarkan Arsenal memimpin klasemen sementara.
Van Dijk memperlihatkan peran kepemimpinan yang jelas dalam hasil imbang melawan Man City semalam.
Karena krisis pemain akibat cedera, Liverpool harus mengandalkan susunan pemain yang dipasang secara darurat. Dengan Kelleher, Bradley, Quansah, dan Gomez, Virgil van Dijk menjadi harapan terbesar di lini belakang Liverpool. Dan kenyataannya, bintang asal Belanda itu tampil impresif, layak menjadi pemimpin di Anfield.
Dengan kemampuan menjaga ketat dan membaca pertandingan dengan baik, Van Dijk berhasil menutup serangan-serangan dari pemain Man City seperti Foden, Alvarez, De Bruyne, dan Haaland. Sepanjang pertandingan, bintang asal Belanda itu mencuri perhatian dengan 4 sapuan bola dan 4 intersep sukses.
Terutama, dia dua kali menyelamatkan pertahanan Liverpool dengan dua sapuan bola berpengalaman. Di babak kedua, Liverpool menyerang namun Man City tidak bisa memberi respons yang efektif karena di bagian rumah, Van Dijk memberikan perlindungan yang sangat baik. Ia layak dinobatkan sebagai pemain terbaik pertandingan oleh SkySport dan Whoscored.
Di sisi serangan, Diaz mencuri perhatian dengan permainan cepat dan kebugaran fisik. Namun, bintang asal Kolombia itu kurang beruntung, melewatkan setidaknya 2 peluang bagus di depan gawang terbuka Man City.
Di babak kedua, lini depan Liverpool meningkat setelah masuknya Salah. Namun, semua usaha serangan dari strategi Klopp tidak memberikan hasil yang diharapkan. Di wilayah tengah, Mac Allister tampil cukup mencolok. Selain mencetak gol penyama kedudukan lewat tendangan bebas, gelandang asal Argentina itu juga melepaskan 3 tembakan lainnya. Dengan sedikit keberuntungan, ia mungkin telah mencetak gol kedua untuk dirinya sendiri.
Haaland mengecewakan di hari yang diawasi ketat oleh Van Dijk.
Di pihak Man City, mereka tampil baik di babak pertama. De Bruyne selain memberikan 1 assist juga menciptakan 3 peluang bagi rekan-rekannya. Namun, lini serang lain dari Pep seperti Haaland, Foden, dan Alvarez gagal tampil efektif. Haaland bahkan hanya melepaskan satu tembakan di pertandingan ini.
Di babak kedua, Man City lebih mengendalikan jalannya pertandingan setelah Kovacic dan Doku masuk lapangan. Doku memiliki peluang bagus untuk mencetak gol, tetapi tiang gawang menyelamatkan Liverpool. Secara keseluruhan, ini bukan pertandingan terbaik secara taktikal bagi Man City, sehingga Pep mungkin cukup puas dengan satu poin.