Graham Potter terancam dipecat meski ditunjuk Chelsea pada September lalu untuk menggantikan Thomas Tuchel. Setelah 30 pertandingan memimpin The Blues di semua kompetisi, pelatih asal Inggris itu menang 12 kali, imbang 8 kali, dan kalah 10 kali. Prestasi yang tidak meyakinkan itu membuat tim asal London Barat itu hanya menempati urutan ke-10 klasemen Liga Inggris setelah 28 putaran.
Namun jika dipecat, Chelsea harus membayar sejumlah besar uang karena Potter menerima gaji 12 juta pound/musim dan kontraknya tersisa lebih dari empat tahun. Menurut data dari surat kabar Prancis terkemuka L’Equipe, Potter adalah pelatih dengan bayaran tertinggi keempat di dunia setelah mengambil alih The Blues.
Hanya tiga pelatih yang berpenghasilan lebih dari pelatih Inggris, Diego Simeone (£29,8 juta), Pep Guardiola (£19,7 juta) dan Jurgen Klopp (£15,7 juta). Jadi, dalam 4 pelatih dengan bayaran tertinggi di dunia, 3 bekerja di Liga Premier.
Gaji Potter juga lebih tinggi dari pendahulunya di Chelsea, Thomas Tuchel. Ahli strategi Jerman menerima 10,5 juta pound/musim di Bayern Munich dan peringkat 6 dunia. Peringkat di atas Tuchel adalah Max Allegri dari Juventus, mengantongi 11,3 juta pound/musim.
Peringkat 7, 8 dan 9 masing-masing adalah Carlo Ancelotti (9.6), Simone Inzaghi (8.8) dan Jose Mourinho (8.1). Tiga posisi tersisa di 12 besar menerima gaji yang jauh lebih rendah, yaitu Xavi Alonso (4,4), Niko Kovac (3,5) dan Xavi (3,4).
Menurut L’Equipe, alasan Xavi memiliki pendapatan yang ‘miskin’ dibandingkan klub-klub top Eropa adalah karena ia aktif meminta pengurangan gaji untuk mendukung klub mengatasi kesulitan keuangan. Di jendela transfer musim panas ini, Xavi tidak mungkin memperkuat pasukannya, bahkan mengorbankan beberapa bintang untuk menyeimbangkan keuangannya.